Winda: hey para pemirsa yang ada di studio maupun yang ada di rumah SELAMAT SIANG. yap berjumpa lagi dengan saya winda dewi nolisa dalam acara dakhatiz rabu 16 januari 2019 saya tidak sendiri disini di samping saya sudah hadir RIFKHA FADHILLAH ia adalah pembina di Yayasan Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI),pada pertemuan kal ini kita membahas tentang Nasib Anak Jenius Indonesia yang Kurang di Hargai Negerinya Sendiri namun anak-anak jenius di indonesia dibiayai oleh singapura
Yap langsung saja kita berbincang dengannya
Winda : Bagaimana kabar anda?
Rifkha : alhamdulillah baik
Winda : menurut anda bagaimana nasib anak-anak jenius di indonesia?
Rifkha : mereka kurang di hargai di negeri sendiri ,Menjadi jawara Olimpiade Fisika di tingkat Asia rupanya tak otomatis bisa menikmati beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi terbaik di negeri ini, saya berniat untuk bisa mendapatkan beasiswa di Institut Teknologi Bandung. Namun saya hanya bisa terbengong-bengong ketika seorang pejabat Kementerian Pendidikan Nasional meminta ia kuliah dulu, baru kemudian mengajukan beasiswa, oleh karena itu saya tidak mau lagi menurus biasiswa saya. Rabu lalu saya bertemu dengan doktor fisika dari College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat di kantor Yayasan TOFI
Winda : lalu apa pendapat mereka?
Rifkha : mereka mengatakan . "Kemampuan anak-anak jenius ini sungguh tak dihargai,"
Winda:seorang peraih medali emas kompetisi pelajar tingkat Asia, yang sudah mengharumkan nama negara, harus berjuang sendiri untuk bisa kuliah di dalam negeri. Padahal universitas luar negeri mana pun akan menjamin seluruh biaya sejak murid itu mendaftar. nah,, mengapa anda tidak mau mengurus beasiswa untuk anda sendiri. padahal anda adalah jawara olimpiade fisika pada 2006. ?
Rifkha : beasiswa di Tanah Air tak serta-merta bisa tenang. Saya ingat betul saat kuliah di ITB, 5 tahun lalu. "Teman saya yang menerima beasiswa harus berutang kanan-kiri karena pencairannya molor lima bulan,"
winda:yap pemirsa bukan hanya rifkha saja yg merasakan hal ini namun Winson Tanputraman seorang peraih medali emas Olimpiade Fisika tingkat Asia di Thailand, 2009. lebih memilih kuliah di National University of Singapore (NUS) mulai Juni nanti ,di karenakan Kampus itu menerima permohonan beasiswanya, Iming-iming dari Negeri Singa itu memang lebih menggoda, Singapura memang salah satu negara tujuan kuliah pelajar Indonesia. Menurut Kepala Fungsi Perlindungan WNI di Kedutaan Besar Indonesia untuk Singapura, Fahmi Aris Inayah, ada sekitar 16 ribu pelajar Indonesia di negara pulau itu.Semua biaya kuliah dan hidupnya ditanggung mereka.
Lalu Bagaimanakah pendapat anda tentang kampus-kampus di singapura?
Rifkha:"singapura memang bagus Kampus-kampus di Singapura agresif memburu para pelajar berprestasi dari Indonesia. Mereka memiliki agen yang mendatangi sekolah-sekolah unggulan di kota-kota besar, untuk merayu para pelajar agar kuliah di Singapura. Beasiswa yang ditawarkan , lebih menggiurkan dibanding yang ditawarkan pemerintah Indonesia. Angkanya memang bervariasi. Tapi setidaknya sudah menutupi biaya kuliah, yang rata-rata bernilai Rp 112 juta per tahun."
Winda:ternyata singapura memburu pelajar indonesia hal ini membuktikan bahwa pelajar indonesia lebih baik dari pada pelajar di singapura di karenakan banyak kampus-kampus di singapura mengincar para pelajar di indonesia,
Yap pemirsa telah di ketahui bahwa Singapura mengikat para pelajar itu dengan kontrak bekerja di perusahaan milik negara itu selama tiga tahun. Meski setelah itu mereka bebas bekerja di mana saja,, bagai mana menurut anda,rifkha?
Rifkha:ini cara halus agar para jenius itu tetap mengabdi kepada Singapura. Fahmi menyatakan pemerintah tidak bisa membatasi gerak-gerik pihak Singapura. "Karena (beasiswa itu) tidak ada paksaan".
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal menjelaskan, prosedur beasiswa di Tanah Air mungkin terkesan birokratis. Tapi hal itu dilakukan karena beasiswa merupakan uang negara, dan pemerintah tak mau kecolongan. Sebab, ada kalanya terjadi si penerima beasiswa ternyata kuliah di kampus lain, atau bahkan tidak mengikuti kuliah sementara uang telah digelontorkan. “Uang-uang itu harus bisa dipertanggungjawabkan", katanya.
Winda :oke terimakasih untuk narasumber atas waktunya dan telah menyempatkan diri datang dan berpartisipasi dalam acara ini ..
Pemirsa menurut informasi yang saya dapat Alokasi dana beasiswa Kementerian Pendidikan Nasional tahun ini Rp 1,5 triliun untuk lebih dari 3 juta siswa dan mahasiswa kurang mampu. Kementerian juga telah menyiapkan Program Beasiswa Bidik Misi sebesar Rp 200 miliar untuk 20 ribu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Menteri Pendidikan M. Nuh mengatakan pada pers awal Januari lalu. Ia mengatakan bahwa:"Tidak ada biaya apa pun. Bebas pendaftaran, SPP, bebas biaya hidup, semuanya kami siapkan". Ketua Yayasan TOFI Profesor Yohanes Surya mengaku geram terhadap oknum-oknum pemerintah yang menyepelekan pentingnya merawat para jenius muda kita. Katanya "Banyak oknum yang sok ngatur, tapi malah bikin kacau" . Pemirsa banyak sekali pelajaran kali ini yang dapat kita ambil hikmahnya,untuk anak2 indonesia jangan pernah berhenti berkarya,berjuang,dan berdo'a agar kita dapat membuktikan bahwa indonesia cerdas. Terus ,jangan berhenti membanggakan orang tua,guru, dan negara, oke sampai disini kebersamaan kita kali ini sampai bertemu kembali dalam acara DAKHATIZ berikutnya. sampai jumpa ,
Yap langsung saja kita berbincang dengannya
Winda : Bagaimana kabar anda?
Rifkha : alhamdulillah baik
Winda : menurut anda bagaimana nasib anak-anak jenius di indonesia?
Rifkha : mereka kurang di hargai di negeri sendiri ,Menjadi jawara Olimpiade Fisika di tingkat Asia rupanya tak otomatis bisa menikmati beasiswa untuk kuliah di perguruan tinggi terbaik di negeri ini, saya berniat untuk bisa mendapatkan beasiswa di Institut Teknologi Bandung. Namun saya hanya bisa terbengong-bengong ketika seorang pejabat Kementerian Pendidikan Nasional meminta ia kuliah dulu, baru kemudian mengajukan beasiswa, oleh karena itu saya tidak mau lagi menurus biasiswa saya. Rabu lalu saya bertemu dengan doktor fisika dari College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat di kantor Yayasan TOFI
Winda : lalu apa pendapat mereka?
Rifkha : mereka mengatakan . "Kemampuan anak-anak jenius ini sungguh tak dihargai,"
Winda:seorang peraih medali emas kompetisi pelajar tingkat Asia, yang sudah mengharumkan nama negara, harus berjuang sendiri untuk bisa kuliah di dalam negeri. Padahal universitas luar negeri mana pun akan menjamin seluruh biaya sejak murid itu mendaftar. nah,, mengapa anda tidak mau mengurus beasiswa untuk anda sendiri. padahal anda adalah jawara olimpiade fisika pada 2006. ?
Rifkha : beasiswa di Tanah Air tak serta-merta bisa tenang. Saya ingat betul saat kuliah di ITB, 5 tahun lalu. "Teman saya yang menerima beasiswa harus berutang kanan-kiri karena pencairannya molor lima bulan,"
winda:yap pemirsa bukan hanya rifkha saja yg merasakan hal ini namun Winson Tanputraman seorang peraih medali emas Olimpiade Fisika tingkat Asia di Thailand, 2009. lebih memilih kuliah di National University of Singapore (NUS) mulai Juni nanti ,di karenakan Kampus itu menerima permohonan beasiswanya, Iming-iming dari Negeri Singa itu memang lebih menggoda, Singapura memang salah satu negara tujuan kuliah pelajar Indonesia. Menurut Kepala Fungsi Perlindungan WNI di Kedutaan Besar Indonesia untuk Singapura, Fahmi Aris Inayah, ada sekitar 16 ribu pelajar Indonesia di negara pulau itu.Semua biaya kuliah dan hidupnya ditanggung mereka.
Lalu Bagaimanakah pendapat anda tentang kampus-kampus di singapura?
Rifkha:"singapura memang bagus Kampus-kampus di Singapura agresif memburu para pelajar berprestasi dari Indonesia. Mereka memiliki agen yang mendatangi sekolah-sekolah unggulan di kota-kota besar, untuk merayu para pelajar agar kuliah di Singapura. Beasiswa yang ditawarkan , lebih menggiurkan dibanding yang ditawarkan pemerintah Indonesia. Angkanya memang bervariasi. Tapi setidaknya sudah menutupi biaya kuliah, yang rata-rata bernilai Rp 112 juta per tahun."
Winda:ternyata singapura memburu pelajar indonesia hal ini membuktikan bahwa pelajar indonesia lebih baik dari pada pelajar di singapura di karenakan banyak kampus-kampus di singapura mengincar para pelajar di indonesia,
Yap pemirsa telah di ketahui bahwa Singapura mengikat para pelajar itu dengan kontrak bekerja di perusahaan milik negara itu selama tiga tahun. Meski setelah itu mereka bebas bekerja di mana saja,, bagai mana menurut anda,rifkha?
Rifkha:ini cara halus agar para jenius itu tetap mengabdi kepada Singapura. Fahmi menyatakan pemerintah tidak bisa membatasi gerak-gerik pihak Singapura. "Karena (beasiswa itu) tidak ada paksaan".
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Djalal menjelaskan, prosedur beasiswa di Tanah Air mungkin terkesan birokratis. Tapi hal itu dilakukan karena beasiswa merupakan uang negara, dan pemerintah tak mau kecolongan. Sebab, ada kalanya terjadi si penerima beasiswa ternyata kuliah di kampus lain, atau bahkan tidak mengikuti kuliah sementara uang telah digelontorkan. “Uang-uang itu harus bisa dipertanggungjawabkan", katanya.
Winda :oke terimakasih untuk narasumber atas waktunya dan telah menyempatkan diri datang dan berpartisipasi dalam acara ini ..
Pemirsa menurut informasi yang saya dapat Alokasi dana beasiswa Kementerian Pendidikan Nasional tahun ini Rp 1,5 triliun untuk lebih dari 3 juta siswa dan mahasiswa kurang mampu. Kementerian juga telah menyiapkan Program Beasiswa Bidik Misi sebesar Rp 200 miliar untuk 20 ribu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
Menteri Pendidikan M. Nuh mengatakan pada pers awal Januari lalu. Ia mengatakan bahwa:"Tidak ada biaya apa pun. Bebas pendaftaran, SPP, bebas biaya hidup, semuanya kami siapkan". Ketua Yayasan TOFI Profesor Yohanes Surya mengaku geram terhadap oknum-oknum pemerintah yang menyepelekan pentingnya merawat para jenius muda kita. Katanya "Banyak oknum yang sok ngatur, tapi malah bikin kacau" . Pemirsa banyak sekali pelajaran kali ini yang dapat kita ambil hikmahnya,untuk anak2 indonesia jangan pernah berhenti berkarya,berjuang,dan berdo'a agar kita dapat membuktikan bahwa indonesia cerdas. Terus ,jangan berhenti membanggakan orang tua,guru, dan negara, oke sampai disini kebersamaan kita kali ini sampai bertemu kembali dalam acara DAKHATIZ berikutnya. sampai jumpa ,
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Saran dan Kritik yang membangun agar kami bisa lebih baik di masa depan