Bapak Pramuka Indonesia – Mungkin sudah banyak yang mengenal sosok ini namun belum mengetahui ternyata sosok ini adalah orang yang berpengaruh besar terhadap pramuka di indonesia, Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah sosok tersebut.
Dengan semangat untuk menyatukan organisasi kepanduan yang ada di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan yang terus dikobarkan, Presiden Soekarno yang bersama dengan pandu agung, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tanggal 20 Mei 1961 menerbitkan Keppres No 238/1961 yang melebur seluruh semua organisasi kepanduan yang ada di Indonesia menjadi Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka yang awalnya ini diperkenalkan di tanggal 14 agustus 1961 dengan menyerahkan Panji-panji Gerakan Pramuka dari Presiden RI kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang untuk selanjutnya diperingati sebagai hari pramuka.
Gerakan Pramuka lahir dari bermacam-macam organisasi kepanduan yang hampir tersebar di seluruh nusantara. Dalam masa peralihan itu Sri Sultan HB IX dipercaya mendampingi kepengurusan Gerakan Pramuka pada tingkat Nasional, yaitu sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebanyak 4 periode berturut-turut dalam masa bakti 1961-1974.
Kepemimpinan Sri Sultan HB IX di dalam pembinaan gerakan pramuka bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Konsep dari pikiran beliau tentang kepanduan disambut luar biasa. Pidato Sri Sultan HB IX di Konferensi Kepramukaan Se-Dunia di tahun 1971 mendapat antusias yang luas. Ketika itu sultan mengajak organisasi kepanduan dalam guna pembangunan masyarakat.
Atas jasa-jasanya tersebut yang sangat berharga bagi kepramukaan Internasional, Sri Sultan di anugrahi Bronzr Wolf Award di tahun 1974 yaitu penghargaan tertinggu World Organization of the Scout Movement. Sri Sultan yang merupakan WNI pertama yang memperoleh penghargaan itu. Yang sebelumnya di tahun 1973 beliau juga mendapat penghargaan dari Boy Scouts of Amerika berupa Silver World Award.
Pada saat di negeri sendiri yang melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Dili, Timor Timur tahun 1988 nomor 10/Munas/88/ tentang Bapak Pramuka dikukuhkan almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka. Gerakan Pramuka juga memberikan penghargaan yang paling tinggi kepada Sri Sultan berupan Lencana Tunas Kencana.
Pada saat beliau diangkat menjadi wakil presiden di tahun 1973. Yang pada akhir masa jabatannya di tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai orang nomer 2 se-Indonesia dengan alasan kesehatan. Namun ada pula yang menyataka rumor bahwa beliau mundur karena tidak suka Soeharto yang represif pada Peristiwa Malari dan hanyut dalam KKN. Beliau wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat serta di makamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.
Demikian tadi informasi mengenasi Bapak Pramuka Indonesia, semoga menambah wawasan kita dan menjadi kan kita sadar akan sejarah Pramuka.
Dengan semangat untuk menyatukan organisasi kepanduan yang ada di Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan yang terus dikobarkan, Presiden Soekarno yang bersama dengan pandu agung, Sri Sultan Hamengku Buwono IX pada tanggal 20 Mei 1961 menerbitkan Keppres No 238/1961 yang melebur seluruh semua organisasi kepanduan yang ada di Indonesia menjadi Gerakan Pramuka. Gerakan Pramuka yang awalnya ini diperkenalkan di tanggal 14 agustus 1961 dengan menyerahkan Panji-panji Gerakan Pramuka dari Presiden RI kepada Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang untuk selanjutnya diperingati sebagai hari pramuka.
Gerakan Pramuka lahir dari bermacam-macam organisasi kepanduan yang hampir tersebar di seluruh nusantara. Dalam masa peralihan itu Sri Sultan HB IX dipercaya mendampingi kepengurusan Gerakan Pramuka pada tingkat Nasional, yaitu sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka sebanyak 4 periode berturut-turut dalam masa bakti 1961-1974.
Kepemimpinan Sri Sultan HB IX di dalam pembinaan gerakan pramuka bukan hanya di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Konsep dari pikiran beliau tentang kepanduan disambut luar biasa. Pidato Sri Sultan HB IX di Konferensi Kepramukaan Se-Dunia di tahun 1971 mendapat antusias yang luas. Ketika itu sultan mengajak organisasi kepanduan dalam guna pembangunan masyarakat.
Atas jasa-jasanya tersebut yang sangat berharga bagi kepramukaan Internasional, Sri Sultan di anugrahi Bronzr Wolf Award di tahun 1974 yaitu penghargaan tertinggu World Organization of the Scout Movement. Sri Sultan yang merupakan WNI pertama yang memperoleh penghargaan itu. Yang sebelumnya di tahun 1973 beliau juga mendapat penghargaan dari Boy Scouts of Amerika berupa Silver World Award.
Pada saat di negeri sendiri yang melalui Surat Keputusan Musyawarah Nasional Gerakan Pramuka di Dili, Timor Timur tahun 1988 nomor 10/Munas/88/ tentang Bapak Pramuka dikukuhkan almarhum Sri Sultan Hamengku Buwono IX sebagai Bapak Pramuka. Gerakan Pramuka juga memberikan penghargaan yang paling tinggi kepada Sri Sultan berupan Lencana Tunas Kencana.
Pada saat beliau diangkat menjadi wakil presiden di tahun 1973. Yang pada akhir masa jabatannya di tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai orang nomer 2 se-Indonesia dengan alasan kesehatan. Namun ada pula yang menyataka rumor bahwa beliau mundur karena tidak suka Soeharto yang represif pada Peristiwa Malari dan hanyut dalam KKN. Beliau wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat serta di makamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.
Demikian tadi informasi mengenasi Bapak Pramuka Indonesia, semoga menambah wawasan kita dan menjadi kan kita sadar akan sejarah Pramuka.
No comments:
Post a Comment
Tinggalkan Komentar Saran dan Kritik yang membangun agar kami bisa lebih baik di masa depan